Ketika Sahabatku Terkena HIV

ilustrasi Peduli HIV/AIDS (foto: Antara)

Seorang sahabat bercerita bahwa dirinya terkena HIV. Well, yang pertama terbesit adalah perasaan sedih. Terlepas dari apa pun penyebabnya, tentu hal tersebut akan membuatnya runtuh secara moral dan mental.
Saat ini label penderita HIV masih mendapatkan stigma negatif di masyarakat, walau sudah banyak edukasi terkait yang dilakukan untuk mengubah paradigma masyarakat. Jadi merahasiakan informasi ini harus jadi perhatian. Kepercayaannya menceritakan hal sangat sensitif ini sangat penting dan harus dihargai. Hanya dirinya saja yang berhak menceritakan kondisinya ke orang-orang yang dia pilih.  
Sebagai sahabat, tentu penting untuk mendampinginya, dan mengajaknya bicara. Hal ini dapat membantunya keluar dari tekanan stres yang mendera. Stres dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan imun tubuh. Ini harus dihindari, karena pengidap HIV harus menjaga tubuhnya tetap sehat.
Kemudian, mengingatkannya untuk tetap berpikiran positif. Ada orang-orang yang mampu bertahan hidup sampai puluhan tahun. Tidak percaya? Tengok Earvin 'Magic' Johnson. Salah satu legenda bola basket NBA. 
Pada tahun 1991, Magic Johnson  mengumumkan dirinya terkena HIV. Pada saat itu, dirinya menjadi salah satu publik figur yang diketahui terkena HIV positif. Namun ia tidak menyerah dan tetap berpikiran positif. Dan terus mendedikasikan pekerjaannya untuk mendidik dan memberi penyuluhan agar tidak terkena HIV serta cara mencegahnya.
Earvin 'Magic' Johnson (clutchpoints.com)
Earvin 'Magic' Johnson (clutchpoints.com)
Salah satu cara tetap optimis adalah dengan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Tentu saja, dia harus ditemani. Mendampinginya agar dia tahu bahwa ada orang terdekatnya yang menemani melalui kejadian ini. Cara lainnya adalah memperbaiki kondisi spiritual. Ya, mendekatkan diri kepada Tuhan dan taat beribadah. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, dan selalu mendengar doa serta keluhan hamba-Nya.
ilustrasi (thebossmagazine.com)
ilustrasi (thebossmagazine.com)
Mengidap HIV positif bukan penghalang untuk berprestasi. Harus diingat, bahwa HIV tidak membunuh. HIV menurunkan kekebalan tubuh, itulah sebabnya hal yang sederhana bisa memburuk. Pengidap HIV dapat tetap hidup sehat. Apalagi dengan segala kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu kedokteran.  Dengan berdisiplin mengikuti anjuran dokter, menjaga pikiran positif serta menghindari stres. Dan yang paling penting, jangan dikucilkan dari masyarakat. Uluran tangan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya sangat dibutuhkan. 

---
postingan ini juga telah dipublikasikan di dindindonk dan kompasiana.